Sabtu, 30 April 2011

N A D A R I N D U

 
 
sayup kulantunkan irama rindu
gelisah enggan berkompromi
galau pun kian menukik kalbu

dendang membelai beku membisu
denting sunyi bersahutan dihati
bulan berharap tak jua singgah

tak cukup lama aku mengenal
cinta ku punya mengapa untuknya??

aku tenggelam dalam larut
rupa wajah menari diujung sepi
menggoda rasa tak bersahabat

lirihmu terbentengi ragu menyiksa
syair mendayu menyeret sendu
samakah bait dihatimu sepertiku??...

ciptakan untukku lagu sederhana
tak banyak ku harap atas jawab
perkenalkan dirimu dalam hayalku...

M A V

aku lemah
aku tak kuasa
ternyata bayang mu
hanya cemoohanku
aku bodoh
aku tak rela
ternyata keindahanmu
hanya imaji melenakan

aku gila
aku tak mampu
ternyata kelembutanmu
hanya tutur membiuskan

tak ingin aku tenggelam
terlarut dalam pesona
telah kau miliki belahan jiwa
tiada mungkin membagi rasa

ijinkan aku berlari
menjauhi kenangan terucap
meski aroma rindu tercampakkan
selingkuh ini ku abadikan

aku pergi kasih,,
mav...

Jumat, 29 April 2011

SELALU TENTANG MU


 
 
tak sengaja,,
ku lukis masa lalu di dinding membisu
begitu saja aksara mu terurai di kalbu
melintas untaian kata bait patah
rindu pun menyelinap di sisi lembaran usang
dan selalu saja tentang dirimu,,
ku gores tinta putih untuk hiasan
semakin hampa tak terlihat
ku coret ejaan yang sedari kemarin ku benci
namun selalu saja hanya kertas beku
yang diam tanpa ekspresi
mengotori folder putih nan suci
rangkaian waktu pun ternodai...

Kamis, 28 April 2011

ILALANG KERINDUAN

mungkin keberadaanku tak begitu berarti
mencari perhatian dari alunan pijakmu
hidup dikeramaian dalam kesendirian

aku telah mencoba melukis keindahanku
meliuk ditengah terpaan badai besar
dan berbagi cerita pada hembus angin

rinduku telah kuawali dari sapamu
singkat kau berjingkat ditepian rasa
meniupkan pendar warna atas geliatku

lembayung memahami sikap diamku
diri pun mencoba beradaptasi pada hijaumu
 meski langit mencemooh gemulai nakalku

dan aku akan selalu memulai kebaikan
pada ranting,,dedaunan dan pohon besar
biar pun engkau menebar semai yang 
menyakitkan...

Rabu, 27 April 2011

CINTAKU APA ADA NYA

Aku tak pernah membenci ketika matahari bergeser menjauhiku,,indahnya tak bisa dipungkiri. Senja telah berkali mengantarkan keindahan pada bumi. Seandainya saja aku dapat temani senjamu,,hmm..aku terlalu berharap. Setidaknya,,biarkan aku berhayal. Saga yang memerah,,menghantarkan mentari keperaduan,,tuk menyambut rembulan yang kan menari bersama gemerlap bintang. Dan segerombolan pipit terbang ke sarang menemui belahan jiwa,,tak pernah ingkari janjinya tuk kembali. Hanya semilir angin yang setia disini,,menyapa lembut kulitku,,namun tak mampu berbisik kini. Hanya bermain bersama ilalang liar dan sesekali menatap iba padaku. Serasa ingin menyampaikan pesan darinya.

Betapa aku berharap,,semilir angin tak begitu kencang. Mungkin begitu rapuh diriku,,sehingga terpaan saja aku tak kuat. Tapi aku ingin sekali disetiap hembusannya,,mengantarkan salam rinduku untuknya. Meski mungkin hanya senyum yang kan kau berikan kembali tuk disampaikan,,hanya senyum. Dan itu cukup membuatku terbang melayang,,serasa tersanjung. Memandangmu dari kejauhan,,melihatmu bahagia dengan orang-orang yang kau sayangi dan selalu mengagungkanmu. Aku pun akan turut bahagia,,meski kau tak menyadari akan sepasang mata yang redup ini.

Dimana kau kini?? Aku takut kau hilang dari pandanganku,,dan terluka tanpa kutau. Selalu aku berdo'a untuk selamat dan bahagiamu. Tetapi apakah kamu mendo'akan si lemah ini?? Hanya dengan membayangkanmu dalam do'a,,aku telah terisak. Mungkin karena kau tak mengindahkan keberadaanku dan menyesakkan dadaku,,acapkali kau melitas dihadapanku. Hhhh,,apa aku tak pantas untukmu?? Hanya gemericik air dari luar sana,,yang menetes dari langit,,yang sesekali menjawab gelisah ini.

Pernah terlintas dibenak wanita dungu ini,,mengapa aku begitu mencintaimu. Padahal aku hanyalah selembar daun kering yang berharap embun yang memberi kesejukan. Padahal aku hanyalah mawar merah yang pesakitan. Padahal aku hanyalah ilalang liar yang merindukan kupu-kupu tuk menyapanya. Teramat tak mungkin memang..tapi aku tak perduli,,karena inilah rasaku,,rasa yang tak dapat aku bohongi. Tidak pada hatiku,,tidak pada pandanganku. Meski pernah setengah mati aku membunuh rasa ini,,tapi tak bisa. Tak mengapa jika kau hanya sekedar memberi sejuk,,tak mengapa jika kau hanya memberi penawar sejenak sakitku,,tak mengapa meski kau hadir sekedar menyapa,,tak mengapa,,sungguh.. 

Semua tentangmu begitu berharga untukku.  Setiap detil yang kau miliki,,aku ingin mengetahuinya. Apapun itu,,meski tentang tahi lalat yang ada diujung dagumu. Aneh memang,,tapi tak begitu denganku. Aku hanya ingin menghargai keberadaanmu disetiap detakku. Aku tak pernah sanggup menatap telaga teduh yang menggetarkan milikmu,,dan menahan segala rasa yang kumiliki. Namun ketulusan yang ku punya,,selalu kusodorkan,,untuk kau tengok sejenak. Dan bila mungkin,,kau memiliki perasaan yang sama. Hanya saja,,aku tak begitu memahami cintaku. Terkadang aku merasa bodoh,,karena tak punya banyak keberanian tuk mengungkapkan hasratku,,hanya bercerita pada kesunyian pun,,aku malu. Hatiku tersipu,,padahal cecak mencibir atas rasa ini. Ah,,sampai kapan kau memahaminya.....

Andai saja dalam terakhir hidupku kau mengetahui isi hatiku,,aku tak kan penasaran. Jiwaku akan puas. Namun tak jarang,,kesabaran yang ku punya,,merongrongku untuk menemui malammu. Dan bergegas pula jiwa kerdil mengolap cinta diberandamu. Tak ada alasan kini,,meski mungkin kau akan mementahkan keberadaanku,,tak ku perdulikan lagi. Sebab tinggal selangkah lagi,,kehidupan akan menghentikan ceritaku. Dan dalam apa ada nya diriku,,aku begitu mencintaimu,,meski kau adalah bintang yang bertabur cahaya. Jauh dikedalaman hatiku,,aku mengagumimu. Engkau adalah karya Tuhan yang begitu sempurna. Akan aku abadikan namamu,,meski engkau takkan lagi dapat menatapku di ujung senjamu. Tolong sampaikan pada mentari dibarat yang kan tenggelam,,AKU MENCINTAIMU,,dan aku akan ikhlas dalam tidur panjangku.....


Selasa, 26 April 2011

CINTA DIAKHIR DRAMA

 
kemarin aku tertawa pada jiwamu
kepada dia,,semua dan mereka
juga dunia.....
setelah usai badai menutup prahara
riuh bertepuk bersambutan pun
air mata.....
oase berakhir ditutup telaga murka
ruanganku senyap kembali seperti lalu
bahagia pergi ditemani rindu membatu

sesaat lalu saja kau disini
bersama sejuknya embun pagi
dan hangatnya mentari bercahya cerah
namun lengkingan cemburu menyentakkan
tersadar aku tak lagi mendapati sisimu

kini tinggal senandung harmoni sunyi
tak mengerti dendang yang bertabuh
sadarku hanya inginkan menggapaimu
pagi pun telah buta meraih petang

hari ini aku tertawa pada jiwamu
kepada dia,,semua dan mereka.....
ku kemas cinta yang kan berlalu
ku tabur lembaran sendu dipungguk benci
tak kubiarkan asa dipeluk dinding kelabu
setiaku,, kan kuhempaskan di akhir drama...

RASA KEMARIN

kau datang padaku dalam keagungan cintamu
menjanjikan ketinggian rasa atas kesungguhan

menyakiti tiada pernah terlintas dalam benak
hanya kini semua terlihat jelas menyesakkan
bagai badai yang setiap saat menghujam perih

terkulai lemah dirumput padang tandus
ilalang tersapu letih dalam lambaian duka
sesaat hanya tersenyum,,kemudian tercampakkan

gugur sehelai wakili jerit suara merintih
sekedar merekah dan layu tak semetinya tiba
lirih gelisah dihempas tak beraturan kisah

tercurah kata dibibir mengulas mav tak berarti
terlanjur terluka ataukah luka yang tiada terobati

kecewa kusisakan dalam sebuah bait tak bersuara
sekedar isak yang lelah tak mengerti tiadamu
menanti takkan pernah terlintas kini,,meski kemarin 
aku menunggu....


sebait kata rindu terus saja berdendang
berkecamuk jiwa menepis bayang indahmu
dan selalu saja resah yang menghempaskan ku
aku tak kuasa.....

...masih sama seperti kala bulan dambakan bintang
sepenggal kisah bergantung pada jiwa yang letih
tak pernah dimengerti,,berakhir ataukah lanjuti
aku tak tau.....

tak ada batasan antara langit dan bumi
pun cinta yang telah merekat mati dihati
meski tercampakkan tetap teguh setia
aku menanti.....

begitu hebat rasa yang termiliki untukmu
sehingga berlalu pun langkah tida mampu
membelai perih setiap jejak meniti sunyi
aku tertatih......

jujur tak lagi berarti disetiap manis terukir
berkorban jika pun melukai kepingan hati
tetap dirimu tak bergeming dikejauhan rindu
aku tak berarti.....

kepayahan melebur dalam tulus kasihku
tak henti aku mendzolimi riuh yang menari
dalam pundi-pundi cinta terjengkal benci
aku tertatih.....