Selasa, 10 Mei 2011

MELUPAKANMU


ku susuri setiap goresan takdir
mencari makna dalam tiap desahku
meski tak jelas garis atas jejak
keangkuhan menuntunku dengan tegas

air mata mempertanyakan tempatMu
meragukan kasihMu dalam deritaku
aku terasing bak sampah busuk
terkapar dalam resah merintih

terdampar aku disudut kelam sunyi
membiarkan peluh tanpa titik keluh
merelakan sakit jadi penyakit
menanggalkan malu ditiap rindu

ilmuku hanya sebatas debu
rupaku hanya titian sendu
telagaku kilau muara ragu
dan teruntukMu semua dariMu

mendekat aku dilorong cintaMu
tersungkur dihamparan kalbu
kerikil pun mengiyakan kisahku
nampak senyum Kau hadirkan tanya
"Kemanakah kau dalam lupamu..."

dan aku pun mengerti...

Senin, 09 Mei 2011



entahlah... 
bathinku seolah tak mampu membedakan,,gendang kehampaan yang bertaluh ataukah gemerisik ilalang ditengah padang sunyi. Tak dapat ku tangkap keindahan dari keduanya. Bagai tak memiliki warna,,hanya membisingkan. Sesekali saja sepoi angin yang bersenandung,,bercerita tentang gelisah hati.

Jiwaku berkelana mencari tiadamu,,tak pernah letih. Dan aku terdampar disini sendiri,,tetapi hanya sendiri. Padahal aku telah mencari keseluruh ruang hatiku,,tak setitik pun bayangmu hadir.

Mentari bertengger kaku menjamah peluhku,,jiwaku menjerit terbakar rindu. Biar pedih melelehkan telaga yang membeku,,tak dapat sedetik pun aku melupakan dirimu. Dahan tertunduk menahan benci atas kesia-siaanku ini.

Aku tidak pernah mencoba untuk melupakanmu,,meski bait-bait dalam rangkaian siang membenamkan tanyaku. Segala tanya tentang hatimu yang dulu,,yang dulu. Yang mengerti akan diriku,,akan cinta kita. Namun kini kau menepisnya,,sama seperti daun yang tertiup semilirnya kemudian terhempas.

Hanya beberapa kali kau mengabarkan kondisimu,,sehat dan selalu begitu harapanku. Dan kau telah berusaha melupakanku,,melupakan rindu yang membiru. Tak sadarkah aku menyimpan selaksa warna yang tertutup kabut kelabu,,sendu.

Bagaimana dengan kesetiaan ini ??..Haruskah aku membunuhnya ??..Teramat kusesali. Meski pun aku mengadu pada langit,,dia akan tetap memintaku untuk membencimu,,membenci kesetiaanku. Dan semestinya memang sejak lalu aku menikamnya,,hingga aku tak kepayahan seperti ini.

Aku telah terjebak dalam rasa yang tak lagi seirama. Riwayat kasih terkubur dalam waktu. Jarak membentengi nada pilu. Realita berjalan tak sesuai harapanku. Selingkuhmu menyapu bumiku tanpa kasihan...
sekali lagi aku terdiam disini
menatap sosokmu dalam gelisah
kosong tak bertuan rindu dijiwa

tiada bernyawa langkah menanti
mencumbui bayang,, semu belaka
terhanyut diri di alam indahmu

setiaku belajar menanti
meski pagi tak mungkin ku temui
menunggu hingga berabad terabaikan

sendu ku mengelabui hadirmu
mencoba memaknai senyummu

semerbak cinta pun tertancap mati
tangkai kering menyakiti hati
aku layu cinta sendiri...
 
aku mengenalMu dikedalaman samudraku
indah cahyaMu dalam pancar jagad sunyi
dan aku berada diantara puing-puing remuk

aku melihatMu dalam lemah pasrahku
lunglai langkah menyulam hari kepayahan
dan aku dideru mesiu mantri penyembuh

aku merasakanMu dalam sepi gelapku
gulita hati terombang-ambing imanku
alam sepi menelantarkan rintihanku

aku mengharapkan hadirMu dalam isakku
terlena aku dalam pasrah menghanyutkan
dan aku tenggelam dalam kemiskinan do'a

Ya Allah penguasa jiwaku,,
aku mencariMu dalam batas nafasku
aku sesak dalam sesal tak selesai

Ya Allah,,
aku kesempitan dalam luas kasihMu
luluskan aku dalam sakit menyiksa raga
berakhir dalam ampunanMu,,
ataukah aku usai dan berkhianat atas tulusMu


Ya Robbi,,
sadarkan aku dalam lafadzh tak teringkari milikMu
..............astaghfirullahal'adzim.......................
jemari lembut bidadari membelai mimpi
hadirkan siluet angsa putih dirundung lara
berceloteh diantara perdu berduri sendu

hari menutup sunyi diantara detak penuh asa
waktu terasa penat bekepanjangan sungguh
bintang berjatuhan dalam mimpi melelahkan

langit mencengkram purnama bersenandung
gelap kian membelenggu hampa tak selesai
lelap ku dicakar jiwa yang tak berperasaan

bermusim resah datang mengusik angan
malam pun kian erat membuai kelam
rupa mu pun menyingkir setia tanpa kata

angsa putih temani sunyi dalam rindu kelabu...

SENANDUNG PELANGI

 
letih berteriak terbakar sepi
langit cerah menyibak awan
mentari bertengger bercahaya

pelangi malu menoreh warna
senandungnya tiba setelah lara
sejatinya basah bersimbah duka

terbantahkah abadinya indah ??
pelangi membisu disudut awan
menangguhkan tanya meresahkan

pelangi mengeluh menatap asa
tak didapati mendung kemarin lalu
bencinya hanya mengehela kaku

terlukis rindu di sisa maya kelam
pelangi meradang membuang badai
akankah kuraih hangat diakhir sendu...

Kamis, 05 Mei 2011

 
 
senja akan beranjak dari keraguan
kabut menyelimuti selaksa mega
mentari tenggelam dibuai kelam

aku berdiri tak menjejak bumi
lengkingku tak menggapai awan

telaga bening temaniku dalam sunyi
hanya hati pergi jauh mengembara
warna tak kujumpa,,suara tiada menyapa

kepakku lelah diterpa angin menentang
mata dan telinga tak lagi berharga
terbang setinggi pun adalah percuma

telagaku hilang kawan tak berombak
ragaku hilang teman tuk berteriak

langit diinterogasi sang waktu
mengapa kemelut datang cepat ??..

tak ku faham syair sufi dalam dawai
tak ku mengerti angan yang mengacak mimpi

aku letih mengarungi jagad sepi
akankah berakhir aku mencapai hilir kasih
laksana angsa putih tak bertuan...

Rabu, 04 Mei 2011



Angin berhembus manja membelai kecewa
logika tak lagi bermain mengganggu benakku
jiwa kian melemah memikul kekalutan

aku terpaku dalam sosok terbatasi benci
semu kutangkap rindu yang tersanjung
sendiri kurasakan,,karena hanya aku

Selalu kutata ruang hampa terabaikan
kosong kutatap,, tak memiliki kehangatan
sesal tak sedetik hinggap diantara kebodohan

angkuh tegar terpatri di dinding kebekuan
memory pergi seolah tak mengerti
cinta perih terluka tak terobati

khayal mendapati dirimu hadir disini,,
membuktikan cinta dari ketidaksempurnaanmu
membagi kesempurnaan yang tersisa untukku

namun ragamu membiarkan anganku pergi
seumpama bintang yang hanya menghiasi mimpi
memandang saja keindahan,,kemudian terjaga

putih tulus ku tiada kan terhapus kata
meski berkali kau hunus tak berperasaan
rindu ku takkan pernah terbagikan...


Tibalah aku pada penghujung musim,,KEMARAU. Mentari membagi rata silau dan panasnya,,penghuni bumi pun meresapi hangatnya. Selembar demi selembar daun mengering,,kemudian berguguran satu. Helai demi helai pergi meninggalkan ranting yang kan mengering pula.

Aku tak tau,,mengapa waktu mengajak aku kesini. Padahal aku ingin sekali menjauh,,pergi dari kemarau yang kan memakan waktu panjang. Ahhh,,mungkin akan terasa lama. Akan ku hitung detik,,jam,,hari,,bulan dan hingga berganti tahun,,tanpamu. Yah,,tanpamu.....

Demi kesetiaan,,aku buang jauh keraguan. Meski pernah berfikir tuk berpaling,,namun hangat bayangmu,,menghalangi niat burukku. Wajah kokoh milikmu selalu ku abadikan dimimpiku,,kuharap begitu pun denganmu.

'Aku akan kembali untukmu,,untuk cinta dang setiamu',,ungkapmu dalam pelukan terakhir,,tatkala engkau akan terbang meraih citamu. Hanya anggukan,,mengiringi air mata dalam sembab galauku. 'Akankah kau merindukanku' bathinku lirih,,tak mengerti perasaan yang menghantui.

Ceritakan padaku seribu kisah tentang rasamu,,agar aku memahami tentang kerinduan yang bertahta dalam kemarau ini. Tak bisa ku jelaskan pada kesunyianku,,betapa aku kesakitan diterjang beribu ragu.

Setiap desahmu adalah nyawa yang menyesakkanku. Setiap senyummu adalah gairah yang membelenggu hasratku. Langit biru membiarkan tatapanku melukis keangkuhanmu dalam awan berarak,,tak menginginkan jemu menghampiriku.

Setiaku mendewasakan hadirmu. Aku tegar dalam kejenuhan. Aku yakin bahagia kan berpihak padaku,,meski aku tak pernah tau,,apakah cinta yang kutitipkan akan kau selimuti dengan kasih sayang dalam kebekuan jiwa. Aku selalu berharap,,ketulusanku kau bayar dengan kesetiaan dalam lingkaran bahagia,,kelak. Jangan biarkan mentari khianati senja,,meski awan gelap menutupi terang. HAWA menanti ADAM kembali,,dalam penghabisan kemarau sepi.

Ku nanti kau dimusim mendatang,,kasih...

KEBEKUAN JIWA

aku dirangkul sepi
jiwaku terbang
angan melayang
hitam menyelimuti
warna pun memudar

aku dikejar maya
kelamku mengadu
shimpony merintih
bayang menghujat
bahagia pun padam

malam merayap pelan
jasadku letih
asa dibuai mati
sunyi merambat
naluri pun berlari

aku diselimuti gundah
rindu tak singgah
setiaku pudar
sekejap tersenyum
air mata pun kembali,,
dingin membeku...

Minggu, 01 Mei 2011

SETIA KU MATI


saat aku mencintaimu
kata mereka,,
siangku adalah neraka

saat aku mencintaimu
kata mereka,,
malamku adalah kesunyian

dunia menjauhiku
bumi mengasingkanku

rindu menentangku
cinta mengutukku

tapi,,
engkau surgaku
engkau riuhku

jika pun menyakitkan
mengingatmu,,
misteri tak terselami

gelora musimku,,
berjalan tak senasib

hinggakah aku mencintaimu
meski kata mereka,,
setiaku dibunuh keji...

Sabtu, 30 April 2011

N A D A R I N D U

 
 
sayup kulantunkan irama rindu
gelisah enggan berkompromi
galau pun kian menukik kalbu

dendang membelai beku membisu
denting sunyi bersahutan dihati
bulan berharap tak jua singgah

tak cukup lama aku mengenal
cinta ku punya mengapa untuknya??

aku tenggelam dalam larut
rupa wajah menari diujung sepi
menggoda rasa tak bersahabat

lirihmu terbentengi ragu menyiksa
syair mendayu menyeret sendu
samakah bait dihatimu sepertiku??...

ciptakan untukku lagu sederhana
tak banyak ku harap atas jawab
perkenalkan dirimu dalam hayalku...

M A V

aku lemah
aku tak kuasa
ternyata bayang mu
hanya cemoohanku
aku bodoh
aku tak rela
ternyata keindahanmu
hanya imaji melenakan

aku gila
aku tak mampu
ternyata kelembutanmu
hanya tutur membiuskan

tak ingin aku tenggelam
terlarut dalam pesona
telah kau miliki belahan jiwa
tiada mungkin membagi rasa

ijinkan aku berlari
menjauhi kenangan terucap
meski aroma rindu tercampakkan
selingkuh ini ku abadikan

aku pergi kasih,,
mav...

Jumat, 29 April 2011

SELALU TENTANG MU


 
 
tak sengaja,,
ku lukis masa lalu di dinding membisu
begitu saja aksara mu terurai di kalbu
melintas untaian kata bait patah
rindu pun menyelinap di sisi lembaran usang
dan selalu saja tentang dirimu,,
ku gores tinta putih untuk hiasan
semakin hampa tak terlihat
ku coret ejaan yang sedari kemarin ku benci
namun selalu saja hanya kertas beku
yang diam tanpa ekspresi
mengotori folder putih nan suci
rangkaian waktu pun ternodai...

Kamis, 28 April 2011

ILALANG KERINDUAN

mungkin keberadaanku tak begitu berarti
mencari perhatian dari alunan pijakmu
hidup dikeramaian dalam kesendirian

aku telah mencoba melukis keindahanku
meliuk ditengah terpaan badai besar
dan berbagi cerita pada hembus angin

rinduku telah kuawali dari sapamu
singkat kau berjingkat ditepian rasa
meniupkan pendar warna atas geliatku

lembayung memahami sikap diamku
diri pun mencoba beradaptasi pada hijaumu
 meski langit mencemooh gemulai nakalku

dan aku akan selalu memulai kebaikan
pada ranting,,dedaunan dan pohon besar
biar pun engkau menebar semai yang 
menyakitkan...

Rabu, 27 April 2011

CINTAKU APA ADA NYA

Aku tak pernah membenci ketika matahari bergeser menjauhiku,,indahnya tak bisa dipungkiri. Senja telah berkali mengantarkan keindahan pada bumi. Seandainya saja aku dapat temani senjamu,,hmm..aku terlalu berharap. Setidaknya,,biarkan aku berhayal. Saga yang memerah,,menghantarkan mentari keperaduan,,tuk menyambut rembulan yang kan menari bersama gemerlap bintang. Dan segerombolan pipit terbang ke sarang menemui belahan jiwa,,tak pernah ingkari janjinya tuk kembali. Hanya semilir angin yang setia disini,,menyapa lembut kulitku,,namun tak mampu berbisik kini. Hanya bermain bersama ilalang liar dan sesekali menatap iba padaku. Serasa ingin menyampaikan pesan darinya.

Betapa aku berharap,,semilir angin tak begitu kencang. Mungkin begitu rapuh diriku,,sehingga terpaan saja aku tak kuat. Tapi aku ingin sekali disetiap hembusannya,,mengantarkan salam rinduku untuknya. Meski mungkin hanya senyum yang kan kau berikan kembali tuk disampaikan,,hanya senyum. Dan itu cukup membuatku terbang melayang,,serasa tersanjung. Memandangmu dari kejauhan,,melihatmu bahagia dengan orang-orang yang kau sayangi dan selalu mengagungkanmu. Aku pun akan turut bahagia,,meski kau tak menyadari akan sepasang mata yang redup ini.

Dimana kau kini?? Aku takut kau hilang dari pandanganku,,dan terluka tanpa kutau. Selalu aku berdo'a untuk selamat dan bahagiamu. Tetapi apakah kamu mendo'akan si lemah ini?? Hanya dengan membayangkanmu dalam do'a,,aku telah terisak. Mungkin karena kau tak mengindahkan keberadaanku dan menyesakkan dadaku,,acapkali kau melitas dihadapanku. Hhhh,,apa aku tak pantas untukmu?? Hanya gemericik air dari luar sana,,yang menetes dari langit,,yang sesekali menjawab gelisah ini.

Pernah terlintas dibenak wanita dungu ini,,mengapa aku begitu mencintaimu. Padahal aku hanyalah selembar daun kering yang berharap embun yang memberi kesejukan. Padahal aku hanyalah mawar merah yang pesakitan. Padahal aku hanyalah ilalang liar yang merindukan kupu-kupu tuk menyapanya. Teramat tak mungkin memang..tapi aku tak perduli,,karena inilah rasaku,,rasa yang tak dapat aku bohongi. Tidak pada hatiku,,tidak pada pandanganku. Meski pernah setengah mati aku membunuh rasa ini,,tapi tak bisa. Tak mengapa jika kau hanya sekedar memberi sejuk,,tak mengapa jika kau hanya memberi penawar sejenak sakitku,,tak mengapa meski kau hadir sekedar menyapa,,tak mengapa,,sungguh.. 

Semua tentangmu begitu berharga untukku.  Setiap detil yang kau miliki,,aku ingin mengetahuinya. Apapun itu,,meski tentang tahi lalat yang ada diujung dagumu. Aneh memang,,tapi tak begitu denganku. Aku hanya ingin menghargai keberadaanmu disetiap detakku. Aku tak pernah sanggup menatap telaga teduh yang menggetarkan milikmu,,dan menahan segala rasa yang kumiliki. Namun ketulusan yang ku punya,,selalu kusodorkan,,untuk kau tengok sejenak. Dan bila mungkin,,kau memiliki perasaan yang sama. Hanya saja,,aku tak begitu memahami cintaku. Terkadang aku merasa bodoh,,karena tak punya banyak keberanian tuk mengungkapkan hasratku,,hanya bercerita pada kesunyian pun,,aku malu. Hatiku tersipu,,padahal cecak mencibir atas rasa ini. Ah,,sampai kapan kau memahaminya.....

Andai saja dalam terakhir hidupku kau mengetahui isi hatiku,,aku tak kan penasaran. Jiwaku akan puas. Namun tak jarang,,kesabaran yang ku punya,,merongrongku untuk menemui malammu. Dan bergegas pula jiwa kerdil mengolap cinta diberandamu. Tak ada alasan kini,,meski mungkin kau akan mementahkan keberadaanku,,tak ku perdulikan lagi. Sebab tinggal selangkah lagi,,kehidupan akan menghentikan ceritaku. Dan dalam apa ada nya diriku,,aku begitu mencintaimu,,meski kau adalah bintang yang bertabur cahaya. Jauh dikedalaman hatiku,,aku mengagumimu. Engkau adalah karya Tuhan yang begitu sempurna. Akan aku abadikan namamu,,meski engkau takkan lagi dapat menatapku di ujung senjamu. Tolong sampaikan pada mentari dibarat yang kan tenggelam,,AKU MENCINTAIMU,,dan aku akan ikhlas dalam tidur panjangku.....


Selasa, 26 April 2011

CINTA DIAKHIR DRAMA

 
kemarin aku tertawa pada jiwamu
kepada dia,,semua dan mereka
juga dunia.....
setelah usai badai menutup prahara
riuh bertepuk bersambutan pun
air mata.....
oase berakhir ditutup telaga murka
ruanganku senyap kembali seperti lalu
bahagia pergi ditemani rindu membatu

sesaat lalu saja kau disini
bersama sejuknya embun pagi
dan hangatnya mentari bercahya cerah
namun lengkingan cemburu menyentakkan
tersadar aku tak lagi mendapati sisimu

kini tinggal senandung harmoni sunyi
tak mengerti dendang yang bertabuh
sadarku hanya inginkan menggapaimu
pagi pun telah buta meraih petang

hari ini aku tertawa pada jiwamu
kepada dia,,semua dan mereka.....
ku kemas cinta yang kan berlalu
ku tabur lembaran sendu dipungguk benci
tak kubiarkan asa dipeluk dinding kelabu
setiaku,, kan kuhempaskan di akhir drama...

RASA KEMARIN

kau datang padaku dalam keagungan cintamu
menjanjikan ketinggian rasa atas kesungguhan

menyakiti tiada pernah terlintas dalam benak
hanya kini semua terlihat jelas menyesakkan
bagai badai yang setiap saat menghujam perih

terkulai lemah dirumput padang tandus
ilalang tersapu letih dalam lambaian duka
sesaat hanya tersenyum,,kemudian tercampakkan

gugur sehelai wakili jerit suara merintih
sekedar merekah dan layu tak semetinya tiba
lirih gelisah dihempas tak beraturan kisah

tercurah kata dibibir mengulas mav tak berarti
terlanjur terluka ataukah luka yang tiada terobati

kecewa kusisakan dalam sebuah bait tak bersuara
sekedar isak yang lelah tak mengerti tiadamu
menanti takkan pernah terlintas kini,,meski kemarin 
aku menunggu....


sebait kata rindu terus saja berdendang
berkecamuk jiwa menepis bayang indahmu
dan selalu saja resah yang menghempaskan ku
aku tak kuasa.....

...masih sama seperti kala bulan dambakan bintang
sepenggal kisah bergantung pada jiwa yang letih
tak pernah dimengerti,,berakhir ataukah lanjuti
aku tak tau.....

tak ada batasan antara langit dan bumi
pun cinta yang telah merekat mati dihati
meski tercampakkan tetap teguh setia
aku menanti.....

begitu hebat rasa yang termiliki untukmu
sehingga berlalu pun langkah tida mampu
membelai perih setiap jejak meniti sunyi
aku tertatih......

jujur tak lagi berarti disetiap manis terukir
berkorban jika pun melukai kepingan hati
tetap dirimu tak bergeming dikejauhan rindu
aku tak berarti.....

kepayahan melebur dalam tulus kasihku
tak henti aku mendzolimi riuh yang menari
dalam pundi-pundi cinta terjengkal benci
aku tertatih.....